05 April 2013

Sosialisasi pada Suku Asmat

Pengertian Manusia
Secara factual, kegiatan pendidikan merupakan kegiatan antar manusia, oleh manusia dan untuk manusia. Pendidikan merupkan hak yang diberikan atau diselenggarakan dalam rangka mengembangkan seluruh potensi kemanusiaan ke arah yang positif. Dalam kaitan tersebut maka manusia tidak dapat lepas dalam pembicaraan tentang pendidikan.
Berbicara tentang hakikat manuasia, maka dalam benak kita akan timbul suatu pertanyaan yang mendasar, yakni apakah dan siapakan manusia itu? Dalam upaya menjawab pertanyaan tersebut pun masih menimbulkan pertanyaan baru, sehingga upaya pemahaman manusia masih merupakan pokok yang problematic. Dengan ungkapan lain, manusia masih merupakan misteri bagi dirinya sendiri.
Dalam beberapa sumber dapat kita temukan beberapa rumusan tentang manusia. Manusia adalah makhluk yang pandai bertanya, bahkan ia mempertanyakan dirinya sendiri, keberadaanya dan dunia seluruhnya. Dia mencari dan dalam pencarianya ia mengandaikan bahwa ada sesuatu yang dapat ditemukan, yaitu kemungkinan-kemungkinannya, termasuk kemampuanya mencari makna kehidupan.
Selain yang telah disbutkan di atas, bebrapa rumusan atau difinisi lain tentang manusia adalah sebagai berikut : Manusia dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran.
Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.
Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita. Dan lain sebagainya.

Manusia menurut pola pemikiran biologis
Menurut pemikiran ini, Secara biologi, manusia diartikan sebagai hominid dari spesies Homo sapiens. Satu-satunya subspesies yang tersisa dari Homo Sapiens. sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak dengan berkemampuan tinggi. Mereka biasanya dianggap sebagai satu-satunya spesies yang dapat bertahan hidup dalam genus Homo. Manusia menggunakan daya penggerak bipedalnya (dua kaki) yang sempurna. Dengan ada nya kedua kaki untuk menggerakan badan, kedua tungkai depan dapat digunakan untuk memanipulasi obyek menggunakan jari jempol (ibu jari).

Manusia menurut pola psikologis
Kehasan pola ini adalah perpaduan antara metode-metode psikologi eksperimental dan suatu pendekatan filosofis tertentu, misalnya fenomenoogi. Ada bebrapa pendapat dari pola ini, dan dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa manusia tidak serta merta atau otomatis melakukan suatu tindakan berdasarkan factor internal, karena desakan factor internal bisa saja ditangguhkan pelaksanaanya.


Manusia menurut pola pemikiran social-budaya
Menurut pola pemikiran ini manusia tampil dalam dimensi social dan kebuyaan, dalam hubungan dengan kemampuanya untuk membentuk sejarah. Kodarat manusia tidak hanya mengenal satu bentuk yang uniform melainkan berbagai bentuk.

Manusia menurut pola pemikiran religious
Dalam pandangan ini, seorang tokoh berpendapat bawa manusia adalah sebagai homo religious, yaitu tipe manusia yang hidup dalam suatu alam yang sacral, penuh dengan nilai-nilai religious dan dapat menikmati sakralitas yang ada dan tampak pada alam semesta, alam materi, alam tumbuh-tumbuhan, dan manusia. Pengalaman dan penghayatan akan Yang Suci ini selanjutnya akan mempengaruhi, membentuk dan ikut menentukan corak serta cara hidupnya.

Wujud Sifat Hakikat Manusia
Kemampuan Menyadari Diri
 Kemampuan Mengeksplorasi potensi yang ada, dan mengembangkannya kearah kesempurnaan dan menyadarinya sebagai kekuatan.
 Kemampua Bereksistensi
Manusia bersifat aktif dan manusia dapat menjadi manejer terhadap lingkungannya.
Pemilikan Kata Hati
Kemampuan membuat keputusan tentang baik/benar  dengan yang buruk/salah bagi manusia
Cara meningkatkan : melatih akal/kecerdasan dan kepekaan emosi.
Moral (etika)
Perbuatan yang dilakukan/nilai-nilai kemanusiaan Bermoral sesuai dengan kata hati yang baik bagi manusia, dan sebaliknya Etiket hanya sekedar kemampuan bersikap/mengenai sopan santun.

Kemampuan Bertanggung Jawab
Suatu perbuatan harus sesuai dengan tuntutan kodrat manusia.
Rasa Kebebasan (Kemerdekaan)
Kebebasan yang terikat (bertanggung jawab) Tugas pendidikan membuat peserta didik merasa merdeka dalam menjalankan tuntutan kodrat manusia.
Kesediaan Melaksanakan Kewajiban dan Menyadari Hak
Dapat ditempuh dengan pendidikan disiplin:
Disiplin Rasional - dilanggar - rasa Salah
Disiplin Afektif - dilanggar - rasa Gelisah
Disiplin Sosial - dilanggar - rasa Malu
Disiplin Agama - dilanggar - rasa Berdosa
Kemampuan Menghayati Kebahagiaan
Kesanggupan menghayati kebahagiaan berkaitan dengan 3 hal : Usaha, norma-norma, dan Takdir.

Unsur-unsur Hakikat Manusia
Menurut Notonegoro, manusia adalah makhluk monopluralis, maksudnya makhluk yang memiliki banyak unsure kodrat (plural), tetapi merukan satu kesatuan yang utuh (mono).

Dimensi-dimensi Kemanusiaan
Keindividualan (pribadi yang berbeda dari yang lain)
Kesosialan (ketergantungankebutuhan pada orang lain)
Kesusilaan (menyangkut etika dan etiket)
Keberagaman (keyakinan ada kekutan yang mengendalikan seluruh aspek kehidupan di luar kemampuan makhlup hidup di dunia)
Intelektual(mengmbangkan wawasan dan iptek, terampil mengkomunikasikan pengetahuan dan memecahkan masalah)
Produktivitas (Kesanggupan memilih pekerjaan sesuai dengan kemampuan, keserasian hidup bekeluarga, pandai menempatkan diri sebagai konsumen dan produsen, serta kreatif dan berkarya).



Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking